Kenyataan tersebut terlukis ketika saya mengikuti seminar sehari bertajuk “Peranan Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Meningkatkan Efektifitas Pembelajaran” yang diselenggarakan Unit Kegiatan Kerohanian Islam Universitas Negeri Surabaya pada tanggal 23 Februari 2008. Dari kurang lebih dua ratus guru, baik itu dari kalangan guru TK sampai dengan SMA yang mengikuti seminar, yang dapat mengoperasikan internet dan memiliki e-mail tidak lebih dari sepuluh guru. Mungkin itu bukan gambaran riil tentang keadaan yang sebenarnya tetapi keadaan tersebut cukup mewakili bagaimana pemahaman para guru terhadap teknologi informasi yang identik dengan internet. Para guru berdalih, bagaimana mungkin mengakses internet sementara kesejahteraan mereka kurang? Itulah yang menjadi alibi para guru ketika mereka merasakan kenyataan tersebut.
Kenyataan yang saya peroleh ketika mengikuti seminar sangat bertentangan ketika saya mengunjungi berbagai warung internet di kota Surabaya. Hampir sebagian besar warnet yang pernah saya kunjungi, dapat saya temui anak-anak usia SD telah mampu mengoperasikan internet sekadarnya. Dapat saya simpulkan bahwa anak-anak usia SD dapat mengoperasikan internet bukan berasal dari pengetahuan gurunya karena melihat kenyataan belum banyak guru yang dapat mengoperasikan internet. Tentu hal itu menjadi kenyataan yang ironis. Guru kurang paham internet sedangkan murid paham internet. Bisa-bisa nanti murid berwawasan lebih luas daripada pengajarnya.
Untung saja, solusi ditawarkan oleh PT Telkom. Pada saat seminar sehari tersebut, salah satu wakil dari PT Telkom, Bapak Indrayatno yang juga menjadi pemateri dalam seminar, menyosialisasikan program Telkom “Broadband Learning Center”. Program yang diluncurkan PT Telkom tersebut menawarkan pelatihan dan memberikan penyuluhan internet secara gratis kepada semua kalangan masyarakat secara kolektif. Melalui program tersebut, PT Telkom ingin memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas tentang teknologi internet sehingga diharapkan masyarakat Indonesia tidak lagi gagap teknologi. Program tersebut disambut antusias oleh para guru yang mengikuti seminar. Para guru sadar bahwa internet memang jendela dunia yang menyediakan sarana untuk mencari informasi baik itu informasi lokal ataupun internasional yang dapat para guru terapkan ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Semoga saja, solusi yang ditawarkan PT Telkom dapat memberi pengetahuan kepada guru tentang internet sehingga metode pembelajaran menjadi lebih variatif dan sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju.
Kenyataan yang saya peroleh ketika mengikuti seminar sangat bertentangan ketika saya mengunjungi berbagai warung internet di kota Surabaya. Hampir sebagian besar warnet yang pernah saya kunjungi, dapat saya temui anak-anak usia SD telah mampu mengoperasikan internet sekadarnya. Dapat saya simpulkan bahwa anak-anak usia SD dapat mengoperasikan internet bukan berasal dari pengetahuan gurunya karena melihat kenyataan belum banyak guru yang dapat mengoperasikan internet. Tentu hal itu menjadi kenyataan yang ironis. Guru kurang paham internet sedangkan murid paham internet. Bisa-bisa nanti murid berwawasan lebih luas daripada pengajarnya.
Untung saja, solusi ditawarkan oleh PT Telkom. Pada saat seminar sehari tersebut, salah satu wakil dari PT Telkom, Bapak Indrayatno yang juga menjadi pemateri dalam seminar, menyosialisasikan program Telkom “Broadband Learning Center”. Program yang diluncurkan PT Telkom tersebut menawarkan pelatihan dan memberikan penyuluhan internet secara gratis kepada semua kalangan masyarakat secara kolektif. Melalui program tersebut, PT Telkom ingin memberikan penyuluhan kepada masyarakat luas tentang teknologi internet sehingga diharapkan masyarakat Indonesia tidak lagi gagap teknologi. Program tersebut disambut antusias oleh para guru yang mengikuti seminar. Para guru sadar bahwa internet memang jendela dunia yang menyediakan sarana untuk mencari informasi baik itu informasi lokal ataupun internasional yang dapat para guru terapkan ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Semoga saja, solusi yang ditawarkan PT Telkom dapat memberi pengetahuan kepada guru tentang internet sehingga metode pembelajaran menjadi lebih variatif dan sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih maju.
0 kritikan:
Posting Komentar